"(MATA) PENA (SERINGKALI) LEBIH TAJAM DARIPADA (MATA) PEDANG" NAPOLEON BONAPARTE.

Jumat, 03 Juli 2015



HATI-HATI KESETRUM CINTA


Chrismeina Tulus Astuti
A310120226/6B
Menulis berita 2 
 
Surakarta, Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) Figur mengadakan seminar nasional (semnas) bersama Asma Nadia dengan tema Hati-Hati Kesetrum Cinta. Seminar nasional tersebut dilaksanakan pada 3 Juni 2015 di Auditorium Muhammad Djazman. Harga tiket masuk seminar, kategori Diamond Rp. 90.000, (mendapatkan buku Asma Nadia + tanda tangan), Gold Rp. 60.000, Silver Rp. 40.000, On the spot (OTS) Rp. 100.000.  

            Asma Nadia adalah seorang penulis papan atas Indonesia yang baru-baru ini sukses dengan novel yang difilmkan Assalamualaikum Beijing. Karya lainnya yang juga segera dirilis adalah film Surga yang Tak Dirindukan. Dalam semnas tersebut, Asma Nadia membahas mengenai cinta dalam Islam. “Pacaran dalam Islam itu nggak ada, nggak boleh, aturannya jelas. Jangan dekati zina, bahkan sekedar dekat dengan zina itu dilarang,” tutur Asma Nadia dengan lugas. Menurut Asma, jatuh cinta pada lawan jenis itu fitrah. Namun, pacaran bukanlah jalan yang benar menurut ajaran Islam. Jatuh cinta bisa ditoleransi selama rutinitas yang baik tidak terganggu, tidak membuat lupa diri, tidak mengubah pencapaian kecuali menjadi lebih baik, tidak menganiaya diri sendiri dan tidak mengarah maksiat/melanggar syariat.

Menurut Perempuan dengan penampilan yang sederhana namun tetap enak dipandang  itu, cinta mempunyai banyak definisi, dan setiap orang mempunyai definisi sendiri. Jatuh cinta adalah fitrah semua manusia. Namun, ada kalanya seseorang dapat mengelola cintanya dengan baik di jalan Allah untuk mencari ridha-Nya. Cinta yang sesungguhnya dan abadi adalah cinta kita kepada Allah. Kemudian cinta kita kepada rasul suri teladan yang baik, kemudian cinta kita kepada kedua orang tua yang mengasuh dan membibing tanpa  imbalan. Kita juga dituntut cinta kepada tanah air, berusaha menjaga dengan baik apa yang ada di tanah air.

Dalam seminar nasional tersebut juga diumumkan pemenang lomba penulisan puisi yang diadakan sejak 1 Mei – 25 Mei 2015. Lomba penulisan puisi tersebut dimenangi oleh Ghiyats Ramadhan Fakultas Farmasi UMS sebagai juara pertama, Desi Pitasari Fakultas PBSI UMS juara kedua, dan Liyana Ilmiyati Fakultas Gizi UMS sebagai juara ketiga. Seminar Nasional dengan tema Hati-hati Kesetrum Cinta tersebut dihadiri sekitar 260 peserta. Bukan hanya mahasiswa UMS, melainkan ada peserta dari IAIN dan juga peserta dari masyarakat umum. Salah satu peserta, Ulya Rahma, mahasiswi Fakultas Psikologi UMS angkatan 2012, tertarik mengikuti seminar karena Asma Nadia merupakan orang yang menginspirasi baginya untuk terus berkarya dengan cara menulis.




0 komentar:

Posting Komentar

Jumat, 03 Juli 2015

Diposting oleh Chrismeina di 21.42


HATI-HATI KESETRUM CINTA


Chrismeina Tulus Astuti
A310120226/6B
Menulis berita 2 
 
Surakarta, Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) Figur mengadakan seminar nasional (semnas) bersama Asma Nadia dengan tema Hati-Hati Kesetrum Cinta. Seminar nasional tersebut dilaksanakan pada 3 Juni 2015 di Auditorium Muhammad Djazman. Harga tiket masuk seminar, kategori Diamond Rp. 90.000, (mendapatkan buku Asma Nadia + tanda tangan), Gold Rp. 60.000, Silver Rp. 40.000, On the spot (OTS) Rp. 100.000.  

            Asma Nadia adalah seorang penulis papan atas Indonesia yang baru-baru ini sukses dengan novel yang difilmkan Assalamualaikum Beijing. Karya lainnya yang juga segera dirilis adalah film Surga yang Tak Dirindukan. Dalam semnas tersebut, Asma Nadia membahas mengenai cinta dalam Islam. “Pacaran dalam Islam itu nggak ada, nggak boleh, aturannya jelas. Jangan dekati zina, bahkan sekedar dekat dengan zina itu dilarang,” tutur Asma Nadia dengan lugas. Menurut Asma, jatuh cinta pada lawan jenis itu fitrah. Namun, pacaran bukanlah jalan yang benar menurut ajaran Islam. Jatuh cinta bisa ditoleransi selama rutinitas yang baik tidak terganggu, tidak membuat lupa diri, tidak mengubah pencapaian kecuali menjadi lebih baik, tidak menganiaya diri sendiri dan tidak mengarah maksiat/melanggar syariat.

Menurut Perempuan dengan penampilan yang sederhana namun tetap enak dipandang  itu, cinta mempunyai banyak definisi, dan setiap orang mempunyai definisi sendiri. Jatuh cinta adalah fitrah semua manusia. Namun, ada kalanya seseorang dapat mengelola cintanya dengan baik di jalan Allah untuk mencari ridha-Nya. Cinta yang sesungguhnya dan abadi adalah cinta kita kepada Allah. Kemudian cinta kita kepada rasul suri teladan yang baik, kemudian cinta kita kepada kedua orang tua yang mengasuh dan membibing tanpa  imbalan. Kita juga dituntut cinta kepada tanah air, berusaha menjaga dengan baik apa yang ada di tanah air.

Dalam seminar nasional tersebut juga diumumkan pemenang lomba penulisan puisi yang diadakan sejak 1 Mei – 25 Mei 2015. Lomba penulisan puisi tersebut dimenangi oleh Ghiyats Ramadhan Fakultas Farmasi UMS sebagai juara pertama, Desi Pitasari Fakultas PBSI UMS juara kedua, dan Liyana Ilmiyati Fakultas Gizi UMS sebagai juara ketiga. Seminar Nasional dengan tema Hati-hati Kesetrum Cinta tersebut dihadiri sekitar 260 peserta. Bukan hanya mahasiswa UMS, melainkan ada peserta dari IAIN dan juga peserta dari masyarakat umum. Salah satu peserta, Ulya Rahma, mahasiswi Fakultas Psikologi UMS angkatan 2012, tertarik mengikuti seminar karena Asma Nadia merupakan orang yang menginspirasi baginya untuk terus berkarya dengan cara menulis.




0 komentar on " "

Posting Komentar